Tuesday, December 25, 2012

Chapter One - Hoseki

Hai, namaku Harumi Yamada. Tapi panggil saja aku Harumi. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara tapi bisa dibilang anak bungsu. Kakakku yang pertama bernama Etsu Yamada, dia kakakku yang laki-laki yang berumur dua puluh tiga tahun. Sedangkan kakakku yang kedua bernama Asami Yamada, dia kakakku yang perempuan yang berumur delapan belas tahun. Kedua kakakku sudah besar semua, sedangkan aku masih berumur tiga belas tahun. Aku bosan sekali di rumah, tahu kenapa? Karena kedua kakakku sudah sibuk dengan urusannya sendiri dan mereka sudah hidup sendiri. Sedangkan aku masih tinggal bersama orang tua. Dan juga orang tuaku kerja, jadi di rumah aku hanya bersama kedua pembantuku di rumah yang besar sekali. Sudah besar, sepi pula. Walaupun begitu, aku punya kebiasaan sendiri saat aku mulai bosan.

Aku keluar dari rumah. Aku bosan di rumah, seperti penjelasan di atas, orang tuaku kerja dan aku hanya bersama kedua pembantuku. Jadi, untuk mengisi waktu luangku biasanya aku bermain di taman kota. Biasanya sih aku tiduran di rumput dan menikmati angin sejuk yang membelai rambutku. Aku sangat senang dan sangat menikmati saat saat itu, dan biasanya aku tertidur. Tapi kali ini....

Kali ini saat aku mau tiduran di tempat biasa, tiba-tiba aku menginjak sesuatu yang sedikit tajam. Reflek aku langsung berteriak, saat melihat ke bawah ternyata sebuah permata kecil yang berkilau berwarna putih. Aku menggenggamnya karena aku ingin menyimpannya di rumah, dan tiba-tiba aku merasa badanku tersedot permata itu. Aku kaget dan semua badanku lenyap dihabisi permata itu dan aku langsung pingsan.


***

Aku membuka mata perlahan. Aku melihat diriku sudah dibalut selimut tebal. Tiba-tiba seseorang memasuki ruangan yang sekarang aku tempati, dia seorang perempuan yang sepertinya lebih tua dua tahun dariku karena tingginya dan dia berambut lurus sepunggung kurang sedikit. Saat melihatku sudah sadar dia tersenyum kecil.

"Sudah sadar ya?" tanyanya dingin. Aku sedikit takut dengan dia, dan aku hanya membalasnya dengan anggukan kecil.

"Ayo cepat bangun dan minum," katanya sambil menyodorkan segelas air minum padaku. Aku langsung bangun dan mengambil gelas itu dari tangannya. Lalu dia keluar dan memanggil seseorang yang kudengar, nama yang dia panggil adalah "Kiyomi".

Tiba-tiba orang yang berbeda masuk ke kamar yang kutempati sekarang. Dia perempuan yang menurutku seumuran denganku dan berambut ikal sedada. Dia tersenyum lebar kepadaku.

"Hai Harumi," tegurnya sambil duduk di kursi samping tempat tidur yang kutempati sekarang, "Kau Harumi Yamada kan?"

"I-iya..." jawabku. "Darimana kau mengetahui namaku?"

"Ooh, semua orang yang termasuk Hoseki dan sudah mencapai Qrite-3 pasti tahu nama semua orang tanpa harus bertanya," ujarnya. "Oh iya, namaku Kiyomi Ohayashi. Salam kenal, ya."

"Iya, salam kenal Kiyomi," kataku sambil tersenyum. "Eh, bolehkah aku bertanya, apa itu Hoseki dan Qrite-3?"

"Hoseki itu nama perkumpulan. Sedangkan Qrite-3 itu tingkatan di Hoseki," jawab Kiyomi.

"Hmm, aku masih belum mengerti. Bisa kau menjelaskanku lebih detail?" tanyaku. Kiyomi mengangguk.

"Hoseki adalah sebuah perkumpulan yang semua anggotanya memiliki ilmu sihir yang berbeda-beda. Lambang perkumpulan Hoseki adalah permata. Aku salah satu dari perkumpulan Hoseki itu, sihir yang kupunya adalah air. Setiap anggota Hoseki pasti di setiap bajunya ada gambar permata ini di bagian dada kirinya," jelasnya sambil menunjuk gambar permata berwarna putih bercampur biru yang berkilau. "Sedangkan Qrite adalah nama tingkatan di Hoseki. Anggota Hoseki pasti belajar, tingkatannya sampai Qrite-22. Sedangkan aku masih Qrite-7. Bagaimana? Mengerti, Harumi?"

"Iya, aku sudah lumayan mengerti," jawabku.

"Oh iya, kau ingin tahu kenapa kau bisa masuk dunia Hoseki?" tanyanya. "Karena kamu telah menemukan permata yang artinya adalah lambang Hoseki. Dan artinya kamu sudah terdaftar di Hoseki ini."

(To be continued)

No comments:

Post a Comment